logo Kompas.id
β€Ί
Tajuk Rencanaβ€ΊHati-hati Menunda Pemilu
Iklan

Hati-hati Menunda Pemilu

Pada saat pandemi kian mengarah menjadi endemi, usulan penundaan pemilu akan mudah dibaca sebagai upaya politisi machiavelian untuk melanggengkan kekuasaan yang saat ini duduk di eksekutif ataupun legislatif.

Oleh
Redaksi
Β· 1 menit baca
Petugas membagikan formulir DC1 atau berita acara hasil penghitungan suara tingkat Provinsi Jawa Timur yang telah digandakan kepada perwakilan partai politik dan calon presiden dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2019 di Gedung KPU Jakarta, 14 Mei 2019.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Petugas membagikan formulir DC1 atau berita acara hasil penghitungan suara tingkat Provinsi Jawa Timur yang telah digandakan kepada perwakilan partai politik dan calon presiden dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2019 di Gedung KPU Jakarta, 14 Mei 2019.

Wacana presiden tiga periode dan penundaan pemilu, setelah sempat timbul tenggelam, belakangan ini kembali mencuat. Pandemi Covid-19 menjadi alasannya.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia yang pertama kali mengungkapkannya. Dia mengatakan, sejumlah pengusaha berharap Pemilu Presiden 2024 diundur. Namun, wacana ini belakangan tenggelam setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan jadwal pelaksanaan pemilu, yaitu Februari 2024.

Editor:
ANTONIUS TOMY TRINUGROHO
Bagikan