logo Kompas.id
›
Surat Pembaca›Robohnya Benteng Kami
Iklan

Surat Pembaca

Robohnya Benteng Kami

Ketidak(mau)tahuan warga atas status cagar budaya monumen, memprihatinkan. Ini terjadi bukan karena ketidaktahuan akan peraturan perundangan cagar budaya, melainkan karena kurangnya sikap memiliki.

Oleh
P Citra Triwamwoto
· 1 menit baca
Banteng Rotterdam adalah satu-satunya atau benteng terakhir peninggalan kerajaan Gowa yang masih utuh. Kawasan ini kini menjadi ruang publik bagi warga kota Makassar. juga menjadi tempat berbagai acara digelar, seperti pada Sabtu-Minggu (26-27/10/2019) lalu
RENY SRI AYU ARMAN

Banteng Rotterdam adalah satu-satunya atau benteng terakhir peninggalan kerajaan Gowa yang masih utuh. Kawasan ini kini menjadi ruang publik bagi warga kota Makassar. juga menjadi tempat berbagai acara digelar, seperti pada Sabtu-Minggu (26-27/10/2019) lalu

Demikianlah gambaran peristiwa penjebolan sebagian Benteng Keraton Kartasura oleh pemilik lahan karena ketidaktahuan status benteng tersebut (Kompas, 24/4/2022).

Mungkin ia berpikir, apalah arti tumpukan batu bata yang tidak terawat, contoh nyata rendahnya pemahaman dan sikap memiliki (handarbeni) peninggalan purbakala.

Editor:
AGNES MARIA ARISTIARINI ISWARI
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...