DC Aryadi, Penebar Tunas Literasi
Pergulatan DC Aryadi mengembangkan literasi berbanding terbalik dengan pencarian sebelumnya sebagai sineas yang moncer. Jauh dari hingar-bingar kota besar, ia menyusuri jalan edukasi yang sunyi sebagai pilihan hidupnya.
Taman bacaan masyarakat bermekaran di beberapa provinsi berkat DC Aryadi (43) yang membuka jalan untuk pegiat keaksaraan menempuh pendidikan tinggi. Rela melepas profesi yang gemerlap, ia pun menjembatani anak muda dengan akses filantropi agar mereka tak terbentur kebuntuan bersekolah.
Lebih kurang 20 piagam, cendera mata, dan sertifikat dipajang di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kedai Proses. Penghargaan atas dedikasi Aryadi diterima, umpamanya dari Pemerintah Kabupaten Lebak, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hingga jabatan Kebudayaan dan Kesenian Negara Pulau Pinang Malaysia. Buku-buku di TBM tersebut bersegmen mulai dari anak, novel, ekonomi, agama, sampai politik.