logo Kompas.id
β€Ί
Sosokβ€ΊSusanti, Menyibak Misteri...
Iklan

Susanti, Menyibak Misteri Kanker Usus di Usia Muda

Dinyatakan sebagai penderita kanker hati, Susanti makin terlecut untuk menyibak misteri penyakit itu. Lalu mendirikan usaha rintisan di bidang diagnostik molekuler lewat perusahaan rintisan PathGen Diagnostik Teknologi.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/L52KpJAHkXmZrtI-1hECy28cUd8=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2FIMG-20210609-WA0004_1623251987.jpg
DOKUMENTASI PRIBADI

Dr Susanti

Menjadi peneliti kanker, yang justru didiagnosis kanker usus, mengubah renjana Susanti (39) sebagai ilmuwan. Susanti sebagai penyintas kanker usus stadium 3 di usia muda membulatkan tekad untuk menjawab pertanyaan mengapa penderita kanker jenis ini semakin banyak di usia muda, baik di Indonesia maupun secara global. Tak berhenti sebagai ilmuwan, Susanti melebarkan sayapnya mendirikan usaha rintisan atau start up di bidang diagnostik molekuler lewat perusahaan rintisan PathGen Diagnostik Teknologi untuk menguatkan deteksi dini dan pencegahan kanker usus di Indonesia.

Keahlian Susanti bersama tim peneliti Nottingham-Indonesia Collaboration for Clinical Research and Training (NICCRAT) yang dibentuk sejak 2019 yang terbiasa memanfaatkan diagnostik molekuler juga berperan besar di masa pandemi Covid-19. Saat Indonesia masih belum ada laporan kasus penyebaran Covid-19 di awal tahun 2020, sedangkan Inggris dan negara lain sudah melaporkan, Susanti pun terpanggil berkontibusi untuk Tanah Airnya. Dia bersama tim NICCRAT, termasuk di dalamnya LIPI, membantu pelatihan untuk tenaga laboran dan peneliti menjalankan tes PCR dan tes sequencing. Susanti secara daring ikut melatih, program selama 3-4 bulan di awal pandemi tahun 2020 ini menjangkau sekitar 1.000 laboran dan peneliti Indonesia.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan