logo Kompas.id
β€Ί
Sosokβ€ΊIwan Dento, Berjuang Menjaga...
Iklan

Iwan Dento, Berjuang Menjaga Rammang-Rammang

Rammang-Rammang yang kini terkenal sebagai obyek wisata pernah nyaris hilang. Berkat perlawanan M Ikhwan alias Iwan Dento dan warga, kawasan ini tetap ada.

Oleh
Reny Sri Ayu
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lNgnJuNPxrl6wl1yhxzlO19lsZ8=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F4013F2FA-3A5F-486A-BAC1-7DD46A36554F_1603281867.jpeg
KOMPAS/RENY SRI AYU

Iwan Dento (40), pegiat wisata yang merintis usaha rintisan berbasis komunitas di Rammang-Rammang, Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (20/10/2020).

Kalau saja Muhammad Ikhwan AM (40) alias Iwan Dento dan warga Rammang-Rammang, Maros, Sulawesi Selatan,tak pernah berjuang menolak tambang, mungkin Rammang-Rammang hanya akan tinggal nama.Tentu juga tak akan ada usaha rintisan berbasis komunitas yang bergerak di sektor pariwisata, seperti yang ada di Rammang-Rammang saat ini.

Rammang-Rammang adalah kawasan hutan karst di Maros, Sulawesi Selatan. Di tengah-tengah bentang hutan batu nan menjulang ini terdapat aliran Sungai Pute. Di kawasan ini juga ada satu kampung bernama Berua, yang dikelilingi penuh oleh menara karst. Karst di kawasan ini juga kaya akan goa-goa purba dengan berbagai peninggalan di dalamnya, seperti lukisan tangan dan hewan. Sejumlah goa adalah tempat mata air dan tempat hidup ribuan kelelawar kecil.

Editor:
budisuwarna
Bagikan