Sidarto Danusubroto Mengalir di Jalan Pengabdian
Sidarto Danusubroto (84) tak pernah memiliki mimpi muluk-muluk menjadi pejabat atau orang besar. Hidupnya dijalani mengalir saja seperti air dan melakukan yang terbaik ketika kepercayaan diberikan kepadanya.
Ketika ditugasi menjadi ajudan presiden pertama RI yang juga proklamator, Soekarno, di saat-saat genting dalam pemerintahannya, Sidarto menerjunkan diri sepenuhnya dan menerima jalan nasib yang datang kepadanya. Sidarto yang kini menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden adalah mantan ajudan Presiden Soekarno.
Ia menyaksikan akhir-akhir masa kepemimpinan Soekarno setelah keluarnya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar), yang diikuti dengan rentetan peristiwa yang menempatkan Soekarno pada saat-saat terberat dalam hidupnya. Soekarno dan keluarganya harus keluar dari Istana Merdeka. Selanjutnya, pergerakan Soekarno dibatasi.