Iklan
Ana Mustamin, Sastra Bergaya Hidup
Lewat majalah ”Majas”, Ana Mustamin memberikan ”vitamin” pada panggung sastra di media yang kian mengecil.
Ana Mustamin (52) ibarat menantang masa depan. Di tengah gemuruh media-media beralih ke platform digital, ia berbalik menerbitkan majalah berbasis cetak (print). Bukan sembarang majalah, Majas yang diterbitkannya adalah majalah sastra yang memiliki ceruk pembaca amat kecil.
Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Katanya, sastra pada dasarnya kultur penciptaan dan pembacaan berbasis huruf dan huruf telah menjalani perjalanan kebudayaan yang berabad-abad. ”Sastra lekat dengan tulisan, bila perlu tulisan tangan,” katanya.