logo Kompas.id
β€Ί
Sosokβ€ΊSuriani dan Nursiah,...
Iklan

Suriani dan Nursiah, Suami-Istri Pioner Kampung Permainan Tradisional

Pada era serba digital seperti sekarang, Suriani dan Nursiah mendirikan kampung permainan tradisional di sebuah gang di Banjarmasin. Apa tujuan mereka?

Oleh
JUMARTO YULIANUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VJdBixrdWZlzCETr1ouMOhQrnv8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Fc8d43973-e1c2-4fc9-9cf9-d19f9460bbe2_jpg.jpg
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Muhammad Suriani (64) dan Siti Nursiah (61), pionir Kampung Permainan Tradisional Banua (KPTB) Pendamai di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (20/6/2020).

Permainan tradisional hampir tak lagi mendapat tempat di dunia anak zaman sekarang. Padahal, permainan itu sangat penting sebagai sarana  bersosialisasi dan pembentukan karakter anak-anak. Berangkat dari keprihatinan itulah pasangan suami-istri, Muhammad Suriani (64) dan Siti Nursiah (61) menggagas pembentukan kampung permainan tradisional di Banjarmasin.

Kampung permainan tradisional berada pada sebuah gang kecil di tengah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Letak persisnya di Gang Pendamai, Kelurahan Telawang, Kecamatan Banjarmasin Barat. Tempat bermain anak-anak di situ dikenal dengan nama Kampung Permainan Tradisional Banua (KPTB) Pendamai.

Editor:
budisuwarna
Bagikan