logo Kompas.id
SosokHenricus Supriyanto Merawat...
Iklan

Henricus Supriyanto Merawat Kesenian Ludruk

Henricus Supriyanto mendedikasikan hidupnya untuk merawat kesenian ludruk di Jawa Timur.

Oleh
DEFRI WERDIONO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/IErZptLfTYGY00HEWzLN65OZ57c=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F20200422wer1_1587554572.jpg
KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Sejak tahun 1956, Henricus Supriyanto setia merawat kesenian ludruk di Jawa Timur.

Sejak duduk di bangku sekolah rakyat, Henricus Supriyanto (76) telah bersinggungan dengan ludruk. Gelar doktor dari Universitas Udayana, Bali, atas disertasinya tentang ludruk 14 tahun lalu disusul gelar profesor mengukuhkan keterikatannya dengan kesenian asli Jawa Timur itu.

”Profesor Ludruk”, begitu Henricus Supriyanto atau Henri biasa dipanggil oleh seniman panggung di Malang, Jawa Timur. Di kalangan seniman pertunjukan, Henri telah dianggap sebagai sesepuh yang dibutuhkan untuk memberikan ide-ide terkait perkembangan seni tradisi, khususnya ludruk.

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan