Iklan
Nina & Khristoforus Mengangkat Pamor Kelor dari Timor
Nina perlu waktu sekitar enam bulan untuk bisa meyakinkan ibu-ibu mau menanam kelor. ”Kuncinya mendengar. Jangan sok tahu,” ujarnya.
Nina Purwiyantini dan Kharistoforus A Kali, dua sosok yang tak henti menebar semangat untuk memanggungkan pamor kelor organik dari pedalaman Pulau Timor. Kini, sekitar 1.000 warga menikmati manisnya rezeki dari kelor.
Nina duduk di antara beberapa perempuan sambil merontokkan daun kelor yang baru saya beli dari petani Desa Kufeu, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka berpacu dengan waktu yang terbatas hanya empat jam. Setelah dipanen, daun secepatnya dirontokkan dan dimasukkan ke dalam rumah pengering. Jika terlambat, kulitas kelor akan turun.