logo Kompas.id
β€Ί
Sosokβ€ΊTanah Abang Dalam Kenangan...
Iklan

Tanah Abang Dalam Kenangan Sven Verbeek Wolthuys

Sven Verbeek Wolthuys rela berhenti dari pekerjaannya untuk melanjutkan penelitian mengenai Tanah Abang yang kemudian dituangkan dalam buku dan video.

Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PtsoyhxGe6mPdTdtwCB3A_ViTxA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F20200310_ENGLISH-SOSOK_B_web_1583833264.jpg
KOMPAS/DIAN DEWI PURNAMASARI

Sven Verbeek Wolthuys (51), penulis buku berjudul 250 Years in Old Jakarta. Selain menceritakan tentang sejarah keluarganya yang tinggal di Indonesia, buku ini menjadi panduan yang komprehensif mengenai sejarah kawasan Tanah Abang pada era kolonial Belanda.

Jatuh cinta pada suatu tempat, tetapi belum pernah mengunjunginya? Ketika berkesempatan mengunjungi tempat itu, merasa seperti "tamu" yang disambut di rumah sendiri. Itulah pengalaman spiritual yang dirasakan oleh Sven Verbeek Wolthuys (51).

Awalnya, kunjungan pertama kali ke Jakarta tahun 1995 sebuah ziarah sejarah keluarga. Sejak kecil, Wolthuys selalu mendengar cerita dari neneknya Welly Van Garderen. Neneknya selalu bercerita tentang masa lalunya saat tinggal di Indonesia. Garderen hidup di Indonesia pada masa kolonial Belanda. Saat itu, ia merupakan keluarga dari seorang pelukis, dan tuan tanah Belanda yang tinggal di bukit Tanah Abang. Memori saat tinggal di Indonesia itu melekat, dan kerap diceritakan ulang pada saat acara kumpul keluarga.

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan