logo Kompas.id
β€Ί
Sosokβ€ΊUjang Safaat Elegi Rindu Si...
Iklan

Ujang Safaat Elegi Rindu Si Penjaga Senja

Derap pembangunan permukiman di Kota Bandung membuat ekosistem burung blekok sawah dan kuntul kerbau kian terancam. Ujang Safaat (44) mempertahankan ekosistem hewan-hewan itu.

Oleh
Tatang Mulyana Sinaga
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/eLDh7YMW6ITLGb-rsdwUr7zerWA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200213_SOSOK_B_web_1581587257.jpg
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Ujang Safaat

Derap pembangunan permukiman di Kota Bandung membuat ekosistem burung blekok sawah dan kuntul kerbau kian terancam. Ujang Safaat (44) berjuang mempertahankan rumpun bambu terakhir yang menjadi rumah bagi kawanan satwa. Ia ibarat si penjaga senja yang berjalan seorang diri menyusur jalan sunyi.

Suara derit batang bambu yang bergesekan diterpa angin menyambut Ujang saat pulang ke rumah di Kampung Rancabayawak, Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, pertengahan November lalu. Rindang rumpun bambu membuat terik siang itu tidak terasa menyengat.

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan