logo Kompas.id
SosokGede Bayu Suparta, 30 Tahun...
Iklan

Gede Bayu Suparta, 30 Tahun Mengembangkan Radiografi Digital

Awal November lalu, Gede Bayu Suparta (54) dan tim akhirnya meluncurkan Madeena, alat deteksi radiografi digital sinar X fluorensens  (RDSF) di Yogyakarta.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_rhJopY0H2IWfvW9XFmTga2N_b8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200116_SOSOK_A_web_1579165334.jpg
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU

Gede Bayu Suparta, dosen dan peneliti radiografi digital dari UGM.

Riset selama 30 tahun untuk mengembangkan radiografi digital buatan Indonesia akhirnya berbuah manis. Awal November lalu, Gede Bayu Suparta (54) dan tim akhirnya meluncurkan Madeena, alat deteksi radiografi digital sinar X fluorensens  (RDSF) di Yogyakarta.

Madeena singkatan  dari "made in Indonesia". Nama ini diberikan untuk menegaskan bahwa alat radiografi digital untuk deteksi kesehatan ini benar-benar produk dalam negeri. Selama ini, menurut Gede Bayu Suparta yang biasa disapa Bayu, alat radiografi digital yang ada di Indonesia umumnya barang impor dan harganya mahal.

Editor:
Bagikan