logo Kompas.id
β€Ί
Sosokβ€ΊDi Panggung Dunia, Monica...
Iklan

Di Panggung Dunia, Monica Berdendang Lagu Berbahasa Haruku yang Terancam Punah

Monica Akihari dan suaminya, Niels Brouwer, sejak 1997 menciptakan dan mendendangkan lagu-lagu berbahasa Haruku, Maluku di panggung musik dunia. Padahal di Maluku, bahasa itu terancam punah.

Oleh
Frans Pati Herin
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iH0P8W-dPdwC_HHyeROlnhCZWZQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F159f8667-e53f-4dba-9646-307b36cd4d1a_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Monica Akihari

Ketika banyak orang Maluku minder menggunakan bahasa ibu, Monica Akihari, sang "mevrouw" (nyonya) Belanda, percaya diri memanggungkan bahasa Haruku yang terancam punah di panggung musik dunia. Ia bersama suaminya telah membuat 50 lagu berbahasa Haruku dan mendendangkannya di banyak negara.

Hampir semua penonton tak mengerti bahasa dalam lirik lagu yang dilantunkan Monica, penyanyi grup Boi Akih asal Amsterdam, Belanda ketika ia tampil dalam ferstival bertajuk "From and to Infinity" di Desa Tuni, Kota Ambon, Maluku,  Minggu (10/11/2019) malam. Meski begitu, kata-katanya tidak sulit diucapkan, seperti akrab dengan lidah kaum Melanesia, sebutan bagi ras di timur Indonesia.

Editor:
budisuwarna
Bagikan