logo Kompas.id
β€Ί
Sosokβ€ΊMisman dan Bachtiar Bebaskan...
Iklan

Misman dan Bachtiar Bebaskan Sungai Karang Mumus dari Sampah

Samarinda, Kalimantan Timur. Di kota inilah, dengan serba kebetulan, Misman (60) dan Bachtiar (49) dipertemukan semesta melalui dua hal: sungai dan seorang kawan.

Oleh
Sucipto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vlYiXNxqRiDr6X5U4TgPzQ0TzZM=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F1c78cd14-8479-43f4-8082-30e0537535d4_jpg.jpg
KOMPAS/SUCIPTO

Kiri ke kanan: Misman (60) dan Bachtiar (49) berpose di sekitar Daerah Aliran Sungai Karang Mumus di Jalan Muang Ilir, Gang Tani, RT 27, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (6/9/2019). Mereka adalah penggerak Gerakan Memungut Sehelai Sampah di Sungai Karang Mumus.

Samarinda, Kalimantan Timur. Di kota inilah, dengan serba kebetulan, Misman (60) dan Bachtiar (49) dipertemukan semesta melalui dua hal: sungai dan seorang kawan. Mereka memperjuangkan kualitas terbaik air sungai agar anak-cucu kelak masih bisa menikmatinya. Kisah berlanjut, tetapi tak sederhana.

Sebelum tahun 2015, Misman yang bekerja sebagai wartawan di Samarinda kerap meluangkan waktu memungut sampah di Sungai Karang Mumus. Sungai itu membentang sekitar 40 kilometer. Sebagian besar sungai itu membelah Kota Samarinda. Fungsi utama Sungai Karang Mumus adalah sebagai penyuplai air baku untuk air bersih dan irigasi masyarakat di kota itu.

Editor:
budisuwarna
Bagikan