Puarman, Pemberi Kabar Bencana dari Sungai
Pengalaman menjadi korban banjir tanpa bisa menyelamatkan diri mendorong Puarman (50) untuk mengabdi pada upaya mitigasi bencana. Selama 12 tahun terakhir, ia membangun gerakan sosial untuk memberikan informasi pergerakan air kepada warga di wilayah terdampak banjir luapan sungai Cileungsi dan Cikeas. Berbekal informasi yang akurat, warga bisa waspada setidaknya empat jam sebelum banjir datang.
Tanpa ada hujan deras dan pemberitahuan, tiba-tiba saja air setinggi 50 sentimeter (cm) memenuhi jalan di Vila Nusa Indah 2, Bojong Kulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, pada akhir 2005. Air mengalir ke rumah warga, tidak terkecuali rumah Puarman. Warga yang baru saja pindah dari Pondok Kelapa, Jakarta Timur, itu kaget saat air setinggi 70 cm ikut masuk memenuhi rumahnya.