Iklan
Ada Tuhan di Bioskop
Lamat-lamat kulihat Tuhan muncul dengan bahasa indah dari layar—dari tulisan ”credit title”. Dia tersenyum padaku.
Aku buru-buru ke gedung bioskop. Pukul 19.30 teng film akan diputar. Sejujurnya aku tidak tahu mau menonton film apa. Yang aku tahu, hari ini ada pemutaran perdana sebuah film yang kata muncung para pengamat serta kritikus film akan meledak; membeludak, melimpah ruah serupa bah pada zaman Nuh.
Sudah sepuluh tahun aku tidak menonton di bioskop. Terakhir kali aku menonton: ya, itu benar-benar momen terakhir aku dengan kekasihku. Setelahnya dia mendadak mati tanpa sebab. Aku patah hati; hancur lebur, gila, dan begitu ingin mati.