logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊTantangan Berat Pemerintah...
Iklan

Tantangan Berat Pemerintah Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Kemandirian Energi Nasional

Kemandirian di bidang pangan dan energi jadi salah satu prioritas yang ingin diraih Prabowo dalam era kepemimpinannya.

Oleh
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Β· 1 menit baca
Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Presiden 2019-2024 Joko Widodo, Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Wakil Presiden 2019-2024 Ma'ruf Amin (dari kiri ke kanan) berdiri di deretan depan saat berfoto bersama pimpinan MPR lainnya seusai Sidang Paripurna MPR Pelantikan Presdien dan Wakil Presiden 2024-2029 di Ruang Sidang Utama DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2024). MPR melantik Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029. Pelantikan ini juga dihadiri sejumlah kepala negara dan perwakilan kepala negara sahabat,
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Presiden 2019-2024 Joko Widodo, Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Wakil Presiden 2019-2024 Ma'ruf Amin (dari kiri ke kanan) berdiri di deretan depan saat berfoto bersama pimpinan MPR lainnya seusai Sidang Paripurna MPR Pelantikan Presdien dan Wakil Presiden 2024-2029 di Ruang Sidang Utama DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2024). MPR melantik Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029. Pelantikan ini juga dihadiri sejumlah kepala negara dan perwakilan kepala negara sahabat,

Dalam pidato pelatikan presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto menyiratkan optimisme dalam mendorong kemajuan pembangunan nasional. Meskipun demikian, Prabowo juga menyampaikan besarnya ancaman, tantangan, gangguan, dan hambatan yang senantiasa mengintai Indonesia. Sebab itu, perlu segera membangun sejumlah kedaulatan di negeri ini. Kemandirian di bidang pangan dan energi menjadi salah satu prioritas yang ingin diraih Prabowo dalam masa kepemimpinannya.

Dengan jumlah penduduk yang saat ini berkisar 281 juta jiwa, menciptakan kemandirian di sektor pangan dan juga energi menjadi sebuah tantangan yang relatif sangat berat. Selama bertahun-tahun kedua komoditas tersebut memiliki tingkat ketergantungan yang relatif tinggi dari suplai impor asing.

Editor:
ANDREAS YOGA PRASETYO
Bagikan