logo Kompas.id
RisetJajak Pendapat ”Kompas”: Hidup...
Iklan

Jajak Pendapat ”Kompas”: Hidup Mati Seni Pertunjukan di Era Digital

Publik masih meyakini seni pertunjukan akan mampu bertahan di era modern serbadigital saat ini.

Oleh
DEBORA LAKSI INDRASWARI
· 1 menit baca
Anggota Sanggar Greget membawakan tari berjudul Irus saat mereka tampil di Uptown Mall, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (15/6/2024). Keberadaan ruang terbuka di tengah area pusat perbelanjaan ini menjadi tempat pertunjukan bagi anggota Sanggar Tari Greget untuk tampil menari. Kolaborasi pengelola mal dan sanggar seni tersebut sebagai wujud penyediaan ruang berkesenian.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Anggota Sanggar Greget membawakan tari berjudul Irus saat mereka tampil di Uptown Mall, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (15/6/2024). Keberadaan ruang terbuka di tengah area pusat perbelanjaan ini menjadi tempat pertunjukan bagi anggota Sanggar Tari Greget untuk tampil menari. Kolaborasi pengelola mal dan sanggar seni tersebut sebagai wujud penyediaan ruang berkesenian.

Di masa sekarang, teknologi digital ibarat dua sisi pedang tajam bagi seni pertunjukan, yaitu menjadi problem sekaligus solusi. Namun, publik meyakini seni pertunjukan akan mampu bertahan, bahkan bisa lebih berkembang.

Di satu sisi, perkembangan teknologi dan digital beserta segala hiburan di dalamnya berkontribusi menyurutkan minat masyarakat terhadap seni pertunjukan. Namun, di sisi lain, ia bisa menjadi sarana untuk melestarikan dan mengembangkan seni pertunjukan khas Indonesia.

Editor:
GIANIE
Bagikan