logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊMenyelisik Kualitas Surplus...
Iklan

Menyelisik Kualitas Surplus Neraca Perdagangan Era Pemerintahan Joko Widodo

Kualitas neraca perdagangan perlu terus dibenahi dan diperkuat karena nilai surplusnya cenderung relatif menurun.

Oleh
AGUSTINA PURWANTI
Β· 1 menit baca
Truk mengangkut peti kemas yang baru saja diturunkan dari kapal barang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (25/4/2024). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2024 mencatatkan surplus 4,47 miliar dollar AS. Ekspor pada Maret tercatat 22,43 miliar dollar AS dan impor 17,96 miliar dollar AS. Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan selama 47 bulan berturut-turut.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Truk mengangkut peti kemas yang baru saja diturunkan dari kapal barang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (25/4/2024). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2024 mencatatkan surplus 4,47 miliar dollar AS. Ekspor pada Maret tercatat 22,43 miliar dollar AS dan impor 17,96 miliar dollar AS. Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan selama 47 bulan berturut-turut.

Empat tahun terakhir, neraca perdagangan Indonesia konsisten mengalami surplus. Pencapaian demikian patut diapresiasi karena menjaga stabilitas ini tidaklah mudah di tengah geopolitik dunia yang sedang bergejolak. Meski demikian, kualitas perdagangan ini perlu terus dibenahi dan diperkuat karena nilai surplusnya cenderung relatif menurun.

Sejak Mei 2020, neraca perdagangan barang Indonesia tercatat konsisten mengalami surplus selama 48 bulan berturut-turut. Terbaru, pada April 2024 surplusnya mencapai 3,56 miliar dollar AS. Nilai ini diperoleh dari total ekspor sebesar 19,62 miliar dollar AS dan nilai impor keseluruhan 16,06 miliar dollar AS.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan