logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊBanjir di Indonesia Bukan...
Iklan

Banjir di Indonesia Bukan Semata akibat Cuaca Ekstrem

Kerusakan lingkungan menjadi persoalan serius dalam jangka panjang karena berpotensi memicu bencana alam setiap saat.

Oleh
DEBORA LAKSMI INDRASWARI
Β· 0 menit baca
Warga Desa Lembeng, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, membantu mobil pikap yang ingin melintas di titik banjir jalur Trans-Kalimantan yang menghubungkan tiga provinsi pada Kamis (25/1/2024). Beberapa truk dan mobil yang memaksa lewat terpaksa didorong lantaran mesin mati ketika terendam banjir.
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Warga Desa Lembeng, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, membantu mobil pikap yang ingin melintas di titik banjir jalur Trans-Kalimantan yang menghubungkan tiga provinsi pada Kamis (25/1/2024). Beberapa truk dan mobil yang memaksa lewat terpaksa didorong lantaran mesin mati ketika terendam banjir.

Kerusakan lingkungan menjadi persoalan serius dalam jangka panjang karena berpotensi memicu bencana alam setiap saat. Apalagi, adanya potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah membuat nyawa manusia senantiasa terancam karena terjangan bencana yang tiba-tiba melanda. Kalimantan merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menjadi contoh nyata degradasi alam itu.

Tingginya intensitas hujan menjadi alarm pengingat tentang tingginya ancaman bencana hidrometeorologis di Indonesia. Sejumlah bencana, seperti banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor, semakin meningkat seiring tingginya intensitas hujan, terutama saat memasuki puncak musim hujan. Sebanyak 113 kejadian banjir, 116 kejadian tanah longsor, serta 82 kejadian angin puting beliung terjadi dalam rentang Januari-Februari tahun ini.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan