logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊTahun 2024, Industri...
Iklan

Tahun 2024, Industri Penerbangan Optimistis Pulih dan Bangkit

Industri penerbangan di Tanah Air memasuki fase pemulihan setelah terdampak Covid-19. Pada tahun 2024, diprediksi bisnis angkutan udara akan berangsur bangkit dan mengalami lonjakan jumlah permintaan.

Oleh
ANTONIUS PURWANTO
Β· 1 menit baca
Penumpang pesawat udara tiba di Bandar Udara Oesman Sadik, Labuha, Maluku Utara, Kamis (23/11/2023). Bandar Udara Oesman Sadik menjadi pintu gerbang jalur udara menuju Halmahera Selatan. Tidak hanya menunjang mobilitas masyarakat selain melalui jalur laut, keberadaannya juga mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama melalui sektor pariwisata dan pertambangan.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Penumpang pesawat udara tiba di Bandar Udara Oesman Sadik, Labuha, Maluku Utara, Kamis (23/11/2023). Bandar Udara Oesman Sadik menjadi pintu gerbang jalur udara menuju Halmahera Selatan. Tidak hanya menunjang mobilitas masyarakat selain melalui jalur laut, keberadaannya juga mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama melalui sektor pariwisata dan pertambangan.

Industri penerbangan di Tanah Air memasuki fase pemulihan setelah terdampak Covid-19. Pada tahun 2024, diprediksi bisnis angkutan udara akan berangsur bangkit dan mengalami lonjakan jumlah permintaan. Di sisi lain, masih ada persoalan terkait rantai pasok, ketersediaan pesawat, dan kenaikan harga bahan bakar yang harus segera diatasi guna mendukung layanan udara lebih optimal.

Industri penerbangan di Indonesia mulai pulih tahun ini setelah tiga tahun terpukul pandemi Covid-19. Sebelumnya, industri ini terdampak cukup signifikan akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berimbas pada perjalanan pesawat baik domestik maupun internasional. Kala itu, sejumlah negara, termasuk Indonesia, memberlakukan pembatasan secara ketat sehingga pintu-pintu berbatasan negara ditutup, tidak menerima kedatangan pengunjung dari negara asing.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan