logo Kompas.id
โ€บ
Risetโ€บBudaya Bekerja Fleksibel Lebih...
Iklan

Budaya Bekerja Fleksibel Lebih Bertahan di Negara Maju

Pandemi membentuk budaya kerja baru. Pekerja tidak lagi dituntut hadir di kantor alias bisa bekerja fleksibel.

Oleh
GIANIE
ยท 1 menit baca
Senior Consultant Inke Maris & Associates, Lawrence Tjandra, mengikuti rapat virtual, Mei 2020. Sebagai petinggi di perusahaan agensi <i>public relations</i> ini, Lawrence bisa melakukan rapat virtual sebanyak 7-8 kali dalam sehari sejak pemerintah memberlakukan pembatasan sosial akibat Covid-19.
ARSIP PRIBADI

Senior Consultant Inke Maris & Associates, Lawrence Tjandra, mengikuti rapat virtual, Mei 2020. Sebagai petinggi di perusahaan agensi public relations ini, Lawrence bisa melakukan rapat virtual sebanyak 7-8 kali dalam sehari sejak pemerintah memberlakukan pembatasan sosial akibat Covid-19.

Bekerja secara fleksibel atau jarak jauh (remote working) dengan mengandalkan kemajuan teknologi dan digital sangat dinikmati oleh pekerja di negara-negara maju seperti Eropa. Segala infrastruktur dan persyaratan tersedia dan sangat mendukung untuk kebebasan bekerja.

Sejak tahun 2020, jutaan orang harus bekerja dari rumah akibat pandemi Covid-19. Pandemi menjadi disrupsi kedua, setelah teknologi, yang memaksa perusahaan mempercepat transformasi digital proses bisnisnya.

Editor:
YOHAN WAHYU
Bagikan