logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊMencermati Siklus Bencana...
Iklan

Mencermati Siklus Bencana Karhutla di Indonesia

Setiap tahun bencana kebakaran hutan dan lahan selalu terjadi di Indonesia. Namun, ada tahun-tahun tertentu di mana bencana tersebut terjadi sangat mengkhawatirkan. Seperti apa pola bencana karhutla ini?

Oleh
A. YOGA PRASETYO
Β· 0 menit baca
Api yang masih menyala terlihat di kawasan hutan dan lahan Gunung Arjuno di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa  (5/9/2023). Penyebab kebakaran disebabkan pemburu yang membakar lahan.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Api yang masih menyala terlihat di kawasan hutan dan lahan Gunung Arjuno di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (5/9/2023). Penyebab kebakaran disebabkan pemburu yang membakar lahan.

Musim kemarau panjang kali ini membuat bencana kebakaran hutan dan lahan atau karhutla kian mengkhawatirkan. Sedikitnya ada tujuh provinsi yang sudah menetapkan status siaga bencana karhutla. Tujuh provinsi yang masih berstatus siaga bencana karhutla berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada 13 Oktober 2023 tersebut ialah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

Penetapan status siaga bencana ini tidak terlepas dari potensi meluasnya karhutla sebagai dampak kemarau panjang yang membuat intensitas curah hujan menurun dan menimbulkan titik api atau hotspot. Melihat jumlah sebarannya, Sumsel menjadi provinsi dengan kabupaten/kota yang paling banyak menetapkan status siaga bencana karhulta, yaitu 11 daerah, disusul Kalteng 5 kabupaten/kota.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan