logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊMengupayakan Keselamatan pada ...
Iklan

Mengupayakan Keselamatan pada Pelintasan Kereta Api Sebidang

Kedisiplinan pengendara dalam berlalu lintas dan keandalan fisik kendaraan menjadi faktor penting dalam menjamin keselamatan ketika melintasi pelintasan sebidang.

Oleh
Yohanes Advent Krisdamarjati
Β· 0 menit baca
Proses evakuasi lokomotif setelah menabrak sebuah truk di pelintasan sebidang Madukoro Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/7/2023). Kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Brantas rute Blitar-Pasar Senen, Jakarta, itu disebabkan sebuah truk yang mogok di tengah rel pada pukul 19.20 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut hingga proses evakuasi yang berlangsung pada dini hari.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Proses evakuasi lokomotif setelah menabrak sebuah truk di pelintasan sebidang Madukoro Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/7/2023). Kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Brantas rute Blitar-Pasar Senen, Jakarta, itu disebabkan sebuah truk yang mogok di tengah rel pada pukul 19.20 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut hingga proses evakuasi yang berlangsung pada dini hari.

Risiko kecelakaan di pelintasan kereta api sebidang selalu mengintai setiap saat. Peristiwa kecelakaan antara KA dan truk di Kota Semarang dan Lampung Utara pada Selasa (18/7/2023) yang terjadi di pelintasan sebidang menunjukkan bahwa titik lokasi ini wajib diwaspadai. Selain itu, juga menuntut kedisiplinan pengendara kendaraan demi keselamatan perjalanan KA dan pengguna jalan.

Pelintasan sebidang kerap kali memakan korban. Menurut keterangan dari laman resmi PT KAI (Persero), pada periode 2020-2022 telah jatuh korban lebih dari 500 orang. Artinya, dalam setahun lebih dari 170 orang terlibat kecelakaan di pelintasan KA dengan intensitas kecelakaan rata-rata setiap dua hari sekali. Tingkat fatalitas kecelakaan ini sangat tinggi, tercatat korban meninggal jumlahnya tergolong banyak, yakni mencapai 202 nyawa. Kemudian, korban yang mengalami luka-luka ringan sebanyak 285 orang dan luka berat 132 orang.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan