logo Kompas.id
RisetDemokrasi Perancis Hadapi...
Iklan

Demokrasi Perancis Hadapi Rasialisme Sistemik dan Gelombang Kerusuhan

Terlalu gegabah jika menyimpulkan persoalan rasialisme sistemik dan imigran akan membuat Perancis jatuh.

Oleh
Yohanes Mega Hendarto
· 1 menit baca
Aksi damai pengunjuk rasa yang menuntut keadilan bagi Nahel (17) yang tewas ditembak polisi di Nanterre, Perancis, pada Kamis (29/6/2023).
AFP/BERTRAND GUAY

Aksi damai pengunjuk rasa yang menuntut keadilan bagi Nahel (17) yang tewas ditembak polisi di Nanterre, Perancis, pada Kamis (29/6/2023).

”Apa yang membuat Perancis jatuh adalah fakta bahwa tidak ada lagi Dreyfusard, tidak ada orang yang percaya bahwa demokrasi dan kebebasan, serta kesetaraan dan keadilan dapat dipertahankan atau diwujudkan di bawah republik. ” Begitulah cuplikan tulisan Hannah Arendt dalam The Origins of Totalitarianism (1951).

Dreyfusard yang ditulis Arendt dalam penggalan kalimat itu merujuk pada kasus Dreyfus (l’Affaire) yang menjadi tonggak penting dalam sejarah Republik Ketiga Perancis (La Troisième République). Kasus ini melibatkan Alfred Dreyfus yang dihukum atas tuduhan pengkhianatan spionase militer Perancis kepada Jerman pada 1894. Hukuman terhadap Dreyfus menimbulkan sentimen antisemitisme dan membagi Perancis ke dalam dua kubu.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan