logo Kompas.id
RisetKeterampilan Para Pekerja...
Iklan

Keterampilan Para Pekerja untuk Menghadapi AI di Masa Depan

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan adalah keniscayaan, tetapi manusia tetaplah aktor utamanya.

Oleh
Yohanes Mega Hendarto
· 1 menit baca
Seorang pengunjung mengambil gambar dengan ponselnya gambar yang dirancang dengan kecerdasan buatan oleh pencipta digital berbasis di Berlin, Julian van Dieken, di Museum Mauritshuis, Den Haag, Belanda, pada 9 Maret 2023. Karya itu terinspirasi oleh lukisan Johannes Vermeer, ”Girl with a Pearl Earring”, yang juga dipajang di museum tersebut.
AFP/SIMON WOHLFAHRT

Seorang pengunjung mengambil gambar dengan ponselnya gambar yang dirancang dengan kecerdasan buatan oleh pencipta digital berbasis di Berlin, Julian van Dieken, di Museum Mauritshuis, Den Haag, Belanda, pada 9 Maret 2023. Karya itu terinspirasi oleh lukisan Johannes Vermeer, ”Girl with a Pearl Earring”, yang juga dipajang di museum tersebut.

Cepat atau lambat, perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) akan menyatu dengan aktivitas keseharian manusia, terutama dalam hal mata pencarian. Perusahaan-perusahaan global kini sedang berpacu mengadopsi serta mengembangkan AI dalam sistem bisnis mereka. Para pekerja dan calon pekerja dipaksa untuk beradaptasi dan mengembangkan kecakapan yang belum terjangkau AI.

Dalam beberapa waktu ke depan, kemampuan yang dibutuhkan pasar kerja tidak hanya berfokus pada kecakapan teknis (hard skill) semata. Tidak lagi sebatas membuat program, menciptakan mesin pembelajaran, menjaring serta mengolah mahadata (big data), ataupun sejenisnya. Diperlukan juga aspek kemampuan nonteknis (soft skill). Bahkan, keterampilan ini menduduki indikator prioritas yang dicari perusahaan global dan dapat diterapkan di berbagai bidang, termasuk industri kreatif.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan