Kerusuhan Perancis, Antara Imigran dan Sentimen Antaretnis
Perancis membara dalam sepekan terakhir akibat kerusuhan massa. Sentimen antaretnis yang mendalam dituding sebagai penyebab terjadinya kekacauan besar ini.
Sejak 27 Juni 2023, Perancis ditelan dalam amukan massa. Sedikitnya 45.000 polisi dikerahkan untuk dapat mengendalikan kerusuhan yang semakin meluas. Mengutip New York Times, massa dilaporkan telah merusak sekitar 500 bangunan, 2.000 mobil, serta melakukan penjarahan di sejumlah pusat perbelanjaan di kota-kota, Minggu (2/7/2023).
Kerusuhan yang terjadi sekarang tak dapat dilepaskan dari tewasnya seorang remaja keturunan Aljazair-Maroko bernama M Nahel (17). Pada Selasa (27/6/2023) pagi, ia ditembak oleh polisi di dalam mobilnya sewaktu hendak kabur dari razia lalu lintas di Nanterre, daerah pinggiran Paris. Tembakan dari jarak dekat tersebut mengenai dadanya dan menyebabkan Nahel tewas di tempat.