logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊMinimnya Perlindungan Anak...
Iklan

Minimnya Perlindungan Anak dari Paparan Asap Rokok

40 persen anak di seluruh dunia menjadi perokok pasif karena terpapar asap rokok. Angka itu lebih tinggi dari proporsi perokok pasif orang dewasa yang berkisar 33-35 persen.

Oleh
Debora Laksmi Indraswari
Β· 1 menit baca
Sukarelawan menyosialisasikan bahaya rokok kepada anak-anak dalam kegiatan "Plogging Cigarette Butt" di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/5/2023). World Cleanup Day (WCD) Indonesia dan Yayasan Lentera Anak mengampanyekan dampak buruk rokok terhadap kesehatan dan lingkungan untuk menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang diperingati setiap tanggal 31 Mei.
ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Sukarelawan menyosialisasikan bahaya rokok kepada anak-anak dalam kegiatan "Plogging Cigarette Butt" di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/5/2023). World Cleanup Day (WCD) Indonesia dan Yayasan Lentera Anak mengampanyekan dampak buruk rokok terhadap kesehatan dan lingkungan untuk menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang diperingati setiap tanggal 31 Mei.

Kebiasaan merokok yang kurang memedulikan lingkungan sekitar menjadikan anak-anak sebagai perokok pasif. Publik berharap pemerintah semakin gencar melakukan sosialisasi perlindungan anak dari bahaya rokok dan mempertegas aturan Kawasan Tanpa Rokok.

Asap dan residu rokok yang menyebar di udara serta berbagai benda di sekitar perokok turut mengancam kesehatan orang-orang di sekitarnya. Mereka yang disebut perokok pasif itu harus menanggung risiko penyakit dari racun rokok. Anak-anak menjadi salah satu dari perokok pasif yang paling rentan mengalaminya.

Editor:
MB DEWI PANCAWATI
Bagikan