logo Kompas.id
RisetAkhir Suram Tentara Bayaran di...
Iklan

Akhir Suram Tentara Bayaran di Nusantara

Berkaca pada sejarah pasukan bayaran di bumi nusantara masa silam, sepertinya “mercenaries” Wagner Group akan berakhir “unhappy ending”.

Oleh
Budiawan Sidik A
· 0 menit baca
Anggota kelompok Wagner melihat dari kendaraan militer dengan tanda bertuliskan "Saudara" di Rostov-on-Don pada 24 Juni 2023. Pemimpin tentara bayaran pemberontak Yevgeny Prigozhin yang mengirim pejuangnya untuk menggulingkan para pemimpin militer di Moskow akan berangkat ke Belarus dan kasus pidana terhadapnya akan dibatalkan sebagai bagian dari kesepakatan untuk menghindari "pertumpahan darah", kata Kremlin pada 24 Juni. (Foto oleh Roman ROMOKHOV / AFP)
AFP/ROMAN ROMOKHOV

Anggota kelompok Wagner melihat dari kendaraan militer dengan tanda bertuliskan "Saudara" di Rostov-on-Don pada 24 Juni 2023. Pemimpin tentara bayaran pemberontak Yevgeny Prigozhin yang mengirim pejuangnya untuk menggulingkan para pemimpin militer di Moskow akan berangkat ke Belarus dan kasus pidana terhadapnya akan dibatalkan sebagai bagian dari kesepakatan untuk menghindari "pertumpahan darah", kata Kremlin pada 24 Juni. (Foto oleh Roman ROMOKHOV / AFP)

Upaya pemberontakan Wagner Group terhadap Pemerintah Rusia kemungkinan besar akan menjadi akhir bagi usaha tentara bayaran tersebut. Selain menghentikan hubungan kerja sama bisnis, tidak menutup kemungkinan Pemerintah Rusia akan mengasingkan ataupun “membungkam” Wagner. Kisah serupa pernah terjadi dahulu kala di bumi nusantara ini.

Setelah insiden pemberontakan yang dilakukan kelompok tentara bayaran Wagner di Rusia, nasib grup militer bayaran pimpinan Yevgeny Prigozhin ini penuh teka-teki. Kantor berita Inggris, BBC melaporkan citra satelit yang menangkap lokasi yang diduga sebagai kamp Wagner di Belarusia (1/7/2023). Lokasi tersebut merupakan bekas pangkalan militer yang terletak sekitar 21 km dari kota Asipovichy, Belarusia.

Editor:
ANDREAS YOGA PRASETYO
Bagikan