logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊUrgensi Mengelola Arus Migrasi...
Iklan

Urgensi Mengelola Arus Migrasi dari Tingkat Kota/Kabupaten

Fenomena migrasi di Indonesia penting untuk diperhatikan karena turut berperan dalam pembangunan daerah. Agar berdampak optimal, pengawasan dan pengelolaan arus migrasi perlu ditingkatkan mulai dari kabupaten/kota.

Oleh
Debora Laksmi Indraswari
Β· 1 menit baca
Penumpang turun dari bus antar kota di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta (26/4/2023) pada hari keempat setelah Lebaran. Dinas Dukcapil DKI Jakarta memprediksi akan ada 40.000 pendatang di Jakarta setelah Lebaran 2023 ini. Sejauh ini kota besar masih dilirik sebagai magnet bagi para pendatang dari luar kota.
KOMPAS/RIZA FATHONI

Penumpang turun dari bus antar kota di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta (26/4/2023) pada hari keempat setelah Lebaran. Dinas Dukcapil DKI Jakarta memprediksi akan ada 40.000 pendatang di Jakarta setelah Lebaran 2023 ini. Sejauh ini kota besar masih dilirik sebagai magnet bagi para pendatang dari luar kota.

Pentingnya mengelola migrasi tidak dapat dilepaskan dari peran penting mobilitas penduduk sebagai faktor utama penyusun demografi, selain kelahiran dan kematian. Hal itu menentukan berapa banyak penduduk yang harus dilayani di suatu daerah, bagaimana kondisi daerah yang ditinggalkan dan dituju, dan bagaimana struktur demografi suatu daerah sehingga memengaruhi perekonomian dan pembangunannya.

Namun, fenomena migrasi seringkali terlewatkan begitu saja. Hal itu kontras dengan arus migrasi di Indonesia yang cukup besar lantaran jumlah penduduk yang banyak dan wilayah kepulauan yang luas.

Editor:
ANDREAS YOGA PRASETYO
Bagikan