logo Kompas.id
RisetMemahami ”Perang...
Iklan

Memahami ”Perang Semikonduktor” antara AS dan China

Semikonduktor menjadi komoditas yang sangat berharga di panggung geopolitik dunia. Keunggulan dalam sifat kelistrikan membuat perangkat cip ini sangat dibutuhkan dalam pengembangan teknologi mutakhir.

Oleh
Yohanes Advent Krisdamarjati
· 0 menit baca
Foto yang diambil pada 14 Maret 2020 memperlihatkan seorang staf pabrik dengan mengenakan pakaian pelindung memeriksa proses pembuatan semikonduktor di Renesas Electronics di Beijing, China.
AP PHOTO/MARK SCHIEFELBEIN

Foto yang diambil pada 14 Maret 2020 memperlihatkan seorang staf pabrik dengan mengenakan pakaian pelindung memeriksa proses pembuatan semikonduktor di Renesas Electronics di Beijing, China.

Amerika Serikat sedang berupaya membendung akselerasi teknologi semikonduktor dari China. Caranya, dengan memberlakukan pembatasan penjualan produk semikonduktor beserta perangkat produksinya dari China. Langkah AS ini mendapat dukungan dari Belanda dan Jepang, sedangkan Taiwan yang berada dalam bayang-bayang agresi China tampaknya juga mendukung upaya AS itu.

Saat ini, produk semikonduktor menjadi salah satu komoditas yang sangat berharga di panggung geopolitik dunia. Semikonduktor adalah sebuah komponenyang memiliki sifat konduktivitas listrik yang terletak antara isolator dan konduktor. Sifat dari kedua kelistrikan ini tidak mudah berubah meskipun ada paparan pengaruh dari suhu, cahaya, hingga medan magnet. Keunggulan ini membuat perangkat semikonduktor atau cip menjadi sangat dibutuhkan dalam pengembangan industri berbasis teknologi.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan