logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊJerat Derita Anak Narapidana...
Iklan

Jerat Derita Anak Narapidana Terorisme

Tumbuh di dalam keluarga narapidana terorisme bukanlah pilihan. Stigmatisasi perlu disingkirkan dengan penerimaan secara konkret terhadap eksistensi mereka.

Oleh
YOHANES MEGA HENDARTO/LITBANG KOMPAS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UfnXh9STSiqkrHgnu-ldC74xUbE=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F04%2F04%2F4043a2b9-f498-4733-b446-314f96477666_jpg.jpg

Anak narapidana terorisme atau napiter terpaksa menanggung stigma atas tindakan terorisme yang dilakukan orangtuanya. Stigma masyarakat terpaksa mereka tanggung atas perbuatan yang tidak dikehendakinya. Pemerintah perlu memberikan perhatian konkret untuk memutus jerat derita anak napiter.

Aksi terorisme memang tidak dapat dibenarkan dari sisi mana pun. Namun, semua pihak juga harus melihat aksi destruktif ini secara bijak, bukan menggeneralisasi semua pihak yang berada di dekat pelaku terorisme itu sama jahatnya, khususnya keluarga dari pelaku terorisme yang berpotensi besar mendapat stigma negatif atas tindakan tersebut.

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan