logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊLiterasi Sains untuk Mitigasi ...
Iklan

Literasi Sains untuk Mitigasi Bencana di Jawa Barat

Tingginya intensitas bencana perlu diimbangi dengan literasi sains kebencanaan bagi seluruh masyarakat dan para pemangku kepentingan. Hal ini berguna bagi upaya mitigasi dan penanganan pascabencana.

Oleh
Yoesep budianto
Β· 0 menit baca
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban yang masih tertimbun longsoran di sungai di bawah Warung Sate Shinta, Jalan Raya Cipanas-Cianjur, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (30/11/2022). Pemkab Cianjur memperpanjang masa pencarian korban hingga tiga hari kedepan. Jumlah korban jiwa atas bencana gempa hingga Rabu (30/11/2022) mencapai 328 jiwa.
KOMPAS/RIZA FATHONI

Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban yang masih tertimbun longsoran di sungai di bawah Warung Sate Shinta, Jalan Raya Cipanas-Cianjur, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (30/11/2022). Pemkab Cianjur memperpanjang masa pencarian korban hingga tiga hari kedepan. Jumlah korban jiwa atas bencana gempa hingga Rabu (30/11/2022) mencapai 328 jiwa.

Jawa Barat merupakan salah satu wilayah di Indonesia dengan catatan bencana yang tinggi secara nasional. Beragam bencana sering kali terjadi mulai dari hidrometeorologi hingga geologi. Fenomena ini menuntut peningkatan literasi sains kebencanaan agar upaya mitigasi terus diutamakan.

Gempa Cianjur yang menewaskan lebih dari 300 jiwa menjadi pengingat bahwa wilayah Jabar memiliki risiko bencana yang sangat tinggi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sepanjang periode 2011-2021, ada 4.867 kejadian bencana di Jabar. Intensitas bencana tertinggi terjadi pada 2020.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan