logo Kompas.id
RisetJejak Awal ”Internet of...
Iklan

Jejak Awal ”Internet of Things” dan Aplikasi di Indonesia

Konsep ”internet of things” (IOT) menggelayuti diskursus revolusi masyarakat digital. Di Indonesia, inovasi IOT semakin marak diciptakan untuk membantu memberdayakan masyarakat.

Oleh
Arita Nugraheni
· 1 menit baca
Seorang peserta kontingen Jambore Nasional Gerakan Pramuka menujukkan komputer mini untuk pengembangan <i>internet of things</i> yang diperolehnya di Buperta, Cibubur, Jakarta, Jumat (19/8/2022).
KOMPAS/RIZA FATHONI

Seorang peserta kontingen Jambore Nasional Gerakan Pramuka menujukkan komputer mini untuk pengembangan internet of things yang diperolehnya di Buperta, Cibubur, Jakarta, Jumat (19/8/2022).

Internet of things atau IOT semakin populer bersanding dengan konsep artificial intelligence dan big data dalam revolusi masyarakat digital. Dalam dua dekade terakhir, IOT makin menyusup ke sendi-sendi kehidupan masyarakat dunia. Tanpa sadar, benda-benda yang berada di sekeliling kita telah dilengkapi dengan teknologi dalam semesta IOT.

IOT menjadi salah satu kata kunci dari Revolusi Masyarakat 4.0 ataupun revolusi yang kini sudah melaju ke arah 5.0. Revolusi teranyar ini pertama kali dicetuskan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada konferensi internasional Centrum der Büroautomation und Informationstechnologie und Telekommunikation (Cebit) di Hannover, Jerman, pada Maret 2017.

Editor:
YOHAN WAHYU
Bagikan