Korban Anak-anak, Trauma, dan Perang yang Tak Kunjung Padam
Perang Rusia-Ukraina terus memakan korban, termasuk anak-anak. Perang juga menimbulkan dampak trauma berkepanjangan. Namun, dampak-dampak memilukan akibat konflik masih belum cukup untuk menghentikan perang.
Liza terbalut gaun putih, bermahkota untaian bunga, tampak terbaring dalam peti seukuran anak remaja. Usianya 14 tahun. Di kakinya terangkai bunga-bunga, juga boneka-boneka. Sementara di sekeliling peti, tampak kerabatnya berpakaian hitam-hitam menggenggam lilin menyala dengan wajah duka. Ini adalah upacara pemakaman gadis cilik itu di Gereja Ortodoks, Vinnytsia, Ukraina, menjelang akhir Juli 2022. Lisa menjadi salah satu anak korban perang Rusia-Ukraina yang masih terus berkecamuk (Kompas, 22/7/2022).
Sebelumnya, seorang anak perempuan berusia tujuh tahun juga menjadi salah satu dari 25 korban serangan Rusia di Kyiv, Ukraina, pada akhir Juni 2022. Rusia berkilah bahwa serangan itu menyasar fasilitas militer sekitar kompleks perumahan tempat anak itu tinggal. Di sisi lain, pihak Ukraina, lewat Kepala Kantor Staf Presiden Ukraina Andriy Yermak, mengklaim di wilayah yang disasar hanya terdapat tempat belanja kebutuhan selain kompleks perumahan (Kompas, 27/6/2022).