Transpuan Perlu Ruang Penerimaan
Di tengah deraan stigma negatif yang tertuju kepadanya, para transpuan tetap memiliki harapan. Paling utama, mereka ingin diterima oleh keluarga dan masyarakat di sekitarnya.
Di seluk jalanan kota dan di lini masa media sosial, kehadiran transpuan bukanlah suatu hal yang asing. Sambil terus menerjang ombak stigma, para transpuan mengarungi ruang dan waktu demi eksistensi sebagai manusia biasa. Perjuangan transpuan tidaklah mudah sebab mereka bertarung di ruang persepsi masyarakat.
Kehadiran transpuan di jalanan kota biasa dikenali dari tampilan fisiknya. Wajah dengan dandanan tebal, busana yang cukup mencolok, dan gestur yang menarik perhatian orang sekitar, itu pun karena mereka mencari nafkah dengan mengamen. Namun, ketika transpuan hadir di media sosial, beberapa tampilannya hampir tidak dapat dibedakan dari seorang wanita biasa.