logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊBersiap Menghadapi Anomali...
Iklan

Bersiap Menghadapi Anomali Iklim dan Cuaca di Indonesia

Frekuensi hujan saat ini mengindikasikan adanya anomali cuaca karena intensitasnya berada di tengah periode kering musim kemarau. Masyarakat harus bersiap mengatasi berbagai ancaman akibat anomali itu

Oleh
Yoesep budianto
Β· 1 menit baca
Mendung gelap menyelimuti langit Jakarta, Minggu (12/6/2022). Wilayah Indonesia akan mengalami periode basah lebih lama pada 2022 akibat penguatan La Nina di Samudra Pasifik. Periode basah menunjukkan peningkatan curah hujan sehingga musim kemarau akan mundur di beberapa wilayah.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Mendung gelap menyelimuti langit Jakarta, Minggu (12/6/2022). Wilayah Indonesia akan mengalami periode basah lebih lama pada 2022 akibat penguatan La Nina di Samudra Pasifik. Periode basah menunjukkan peningkatan curah hujan sehingga musim kemarau akan mundur di beberapa wilayah.

Fenomena hujan di bulan Juli tersebut tergolong jarang terjadi di Indonesia. Pasalnya, pertengahan tahun itu biasanya sedang memasuki musim kemarau. Bahkan, berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bulan Juli menjadi periode masuk ke puncak musim kemarau sehingga kondisinya jauh lebih kering dengan intensitas matahari meningkat.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan