logo Kompas.id
RisetDukungan dan Harapan bagi Misi...
Iklan

Dukungan dan Harapan bagi Misi Diplomasi Presiden Jokowi

Litbang ”Kompas” melakukan analisis wacana dengan pantauan media sosial dan media massa digital terkait pertemuan Presiden Jokowi di G7, Ukraina, dan Rusia.

Oleh
Yohanes Mega Hendarto
· 1 menit baca
Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memaparkan hasil pertemuan mereka di Istana Mariinsky, Kyiv, Ukraina, pada Rabu (29/6/2022). Dalam pertemuan itu, Jokowi menawarkan menjadi pembawa pesan perdamaian dari Zelenskyy kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Selepas bertemu Zelenskyy, Presiden Jokowi bertolak ke Moskwa, Rusia, untuk menemui Putin,
KOMPAS/KRIS RAZIANTO MADA

Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memaparkan hasil pertemuan mereka di Istana Mariinsky, Kyiv, Ukraina, pada Rabu (29/6/2022). Dalam pertemuan itu, Jokowi menawarkan menjadi pembawa pesan perdamaian dari Zelenskyy kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Selepas bertemu Zelenskyy, Presiden Jokowi bertolak ke Moskwa, Rusia, untuk menemui Putin,

Pemberitaan media massa dan perbincangan di media sosial tersorot pada kehadiran Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi G7 serta kunjungannya ke Ukraina dan Rusia. Kunjungan Presiden Jokowi di kedua negara yang tengah berkonflik itu membawa misi diplomasi perdamaian guna menyelesaikan penyebab krisis dunia.

Fokus masyarakat terhadap agenda kunjungan Presiden tersebut terpantau dalam percakapan di media sosial (medsos) dan pemberitaan media digital. Hasil analisis percakapan warganet yang dilakukan Litbang Kompas melalui aplikasi Talkwalker menghasilkan 300.800 perbincangan dengan jumlah interaksi lebih dari 1,4 juta pengguna medsos. Angka ini berasal dari obrolan warganet dan pemberitaan media massa terkait kata ”Jokowi”. Pemantauan ini dilakukan selama empat hari (27-30 Juni 2022) dan disesuaikan dengan zona waktu Indonesia saat kedatangan Presiden Jokowi di KTT G7 hingga pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan