logo Kompas.id
โ€บ
Risetโ€บTarik Ulur Harga Tiket Candi...
Iklan

Tarik Ulur Harga Tiket Candi Borobudur

Bergulirnya wacana kenaikan harga tiket Candi Borobudur sempat mengundang kontroversi. Warganet mempertanyakan tujuan dari rencana itu. Untuk konservasi atau demi kepentingan komersialisasi.

Oleh
Yohanes Mega Hendarto
ยท 1 menit baca
Panorama taman dan pegunungan yang menjadi bagian dari keindahan kawasan bangunan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (7/6/2022). Sejak Maret 2020, akses untuk naik ke atas bangunan Candi Borobudur ditutup bagi wisatawan. Hingga saat ini, wacana perubahan harga tiket masih menjadi polemik di masyarakat.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Panorama taman dan pegunungan yang menjadi bagian dari keindahan kawasan bangunan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (7/6/2022). Sejak Maret 2020, akses untuk naik ke atas bangunan Candi Borobudur ditutup bagi wisatawan. Hingga saat ini, wacana perubahan harga tiket masih menjadi polemik di masyarakat.

Demi menjaga kelestarian kekayaan dan budaya Candi Borobudur, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan memutuskan menaikkan harga tiket bagi wisatawan. Rencana itu disertai dengan pembatasan kuota wisatawan yang naik ke Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang per hari. Seketika, kebijakan ini mengundang perdebatan di ruang publik sehingga โ€memaksaโ€ pemerintah menarik kembali keputusan ini.

Wacana kenaikan harga tiket Candi Borobudur tersebut diutarakan Menko Kemaritiman dalam unggahan akun Instagram pada Sabtu, 4 Juni 2022. Selang tiga hari kemudian, usulan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menunda kenaikan tarif naik ke puncak Candi Borobudur diterima oleh Menko Kemaritiman. Alasannya, banyak masyarakat yang melayangkan protes, terutama di media sosial.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan