logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊHidup di Antara Ancaman dan...
Iklan

Hidup di Antara Ancaman dan Berkah Erupsi Semeru

Hidup berdampingan dengan gunung api tidaklah mudah. Di satu sisi, ancaman erupsi bisa sangat berbahaya hingga merenggut nyawa. Di sisi lain, ini menjadi berkah bagi penghidupan warga di kemudian hari.

Oleh
Debora Laksmi Indraswari
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fDwnQFu0g87x1oFHYlCFdFr1clQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2Fe63c5d22-2189-4558-846e-aa3a65217327_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Tenda pengungsian warga terdampak erupsi Gunung Semeru di lapangan Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). Berdasarkan data sementara dari BPBD Lumajang, jumlah pengungsi di desa tersebut mencapai 580 orang.

Kewaspadaan setiap saat adalah harga yang harus dibayar masyarakat sekitar lereng Semeru. Meskipun tidak mudah hidup berdampingan dengan gunung api, keberkahan sumber daya alam yang diberikan Semeru membuat warga bertahan.

Bagi siapa pun yang tinggal di lereng gunung api, kewaspadaan terhadap erupsi menjadi suatu kewajiban. Akan tetapi, berbeda ceritanya jika tidak ada tanda-tanda atau peringatan akan erupsi tersebut.

Editor:
yogaprasetyo
Bagikan