logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊKesempatan Mendorong Audiens...
Iklan

Kesempatan Mendorong Audiens Media Digital dan Hiburan Mau Membayar

Konten berkualitas belum tentu segaris lurus dengan capaian finansialnya. Maka dari itu, konten berkualitas perlu disokong oleh model bisnis yang berkelanjutan.

Oleh
Yohanes Advent Krisdamarjati
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/B5f7AR9UpPmo9T98QgowK692GM0=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F2af09705-ac81-40f1-be23-011cfe3c7b57_jpg.jpg

Hasil survei PwC menunjukkan bahwa pendapatan bisnis hiburan dan media Indonesia didominasi dari periklanan, bukan dari pelanggan. Ini artinya, kontribusi masyarakat Indonesia melalui konten berbayar masih minim. Lalu, apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong pertumbuhan pendapatan dari audiens?

Minimnya kontribusi pelanggan Indonesia tecermin dari hasil riset PricewaterhouseCoopers (PwC). Dalam publikasi Global Entertainment and Media Outlook: 2017-2021 Indonesia Data Insight, disajikan data proporsi sumber pendapatan bisnis hiburan dan media di Indonesia. Sebagian besar (61 persen) pendapatan pada 2021 berasal dari iklan yang dikemas dalam format reguler ataupun digital. Sebagian lainnya, 20 persen diperoleh dari layanan akses seperti berlangganan internet dan 19 persen dari belanja langganan konten.

Editor:
totosuryaningtyas
Bagikan