logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊPerubahan Iklim Memperparah...
Iklan

Perubahan Iklim Memperparah Kejadian Bencana dan Wabah Penyakit

Peluang terjadinya wabah penyakit makin meningkat di tengah perburukan kondisi iklim saat ini. Dibutuhkan peran lembaga internasional, negara, serta individu untuk menghindari bencana dan wabah penyakit.

Oleh
Yoesep Budianto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Nnpr_toiC8oiGt3CbqC1NjHwO00=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F93565512-ab66-4d73-b85b-9e9d17d0f00a_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Aktivis berpose dalam Aksi Joget Jagat : Diam Berarti Tenggelam untuk memperingati Hari Bumi 2021 di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Sejumlah anak muda Indonesia menggelar serempak aksi tersebut untuk menyerukan minimnya upaya pemerintah Indonesia dalam menangani krisis iklim. Aksi ini juga mengekpresikan keresahan terhadap kondisi bumi yang terus menerus dirusak.

Dampak perubahan iklim terbukti jauh lebih besar dari yang dibayangkan para ahli. Pantauan satu dekade terakhir memperlihatkan makin bertambahnya frekuensi kejadian bencana dengan skala lebih besar. Di sisi lain, anomali iklim turut berkontribusi mengubah pola dan sebaran wabah penyakit.

Masyarakat dunia tengah diperhadapkan dengan ancaman terbesar kehidupan di permukaan Bumi. Banyak penelitian dan kajian menyebutkan bahwa perubahan iklim, atau sekarang lebih dikenal krisis iklim, mampu mendorong peradaban manusia ke titik rentan.

Editor:
totosuryaningtyas
Bagikan