Iklan
Kala Bung Karno Dikritik Lewat Coretan Tembok
Soekarno bukan sosok yang alergi terhadap kritik. Soekarno memberi contoh cara demokratis dalam menanggapi kritikan. Ia memberikan sudut pandang lain untuk dipahami oleh masyarakat umum sebagai jawaban atas kritik.
“Saudara-saudara, saya pernah dihadiahi dengan coretan tembok yang berbunyi: ‘Mercusuar politik no, mercusuar ekonomi yes’.” (Soekarno, 1966)
Kisah ini disampaikan oleh Presiden Soekarno pada pidato hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1966 di Jakarta. Dalam pidato bertajuk “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah”, Soekarno mencoba untuk menyampaikan berbagai aspek tentang cita-cita agar Indonesia dikenal oleh berbagai bangsa di dunia.