logo Kompas.id
RisetKala Bung Karno Dikritik Lewat...
Iklan

Kala Bung Karno Dikritik Lewat Coretan Tembok

Soekarno bukan sosok yang alergi terhadap kritik. Soekarno memberi contoh cara demokratis dalam menanggapi kritikan. Ia memberikan sudut pandang lain untuk dipahami oleh masyarakat umum sebagai jawaban atas kritik.

Oleh
Dedy Afrianto
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/425T81Gj2rLZCX1Hn0fGohnlTwM=/1024x697/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F2021013-Ilustrasi-Opini-Bung-Karno-dan-Kisah-di-Balik-Lukisan-Gatotkaca-Pergiwa-Pergiwati_1628852040.jpg

Saudara-saudara, saya pernah dihadiahi dengan coretan tembok yang berbunyi: ‘Mercusuar politik no, mercusuar ekonomi yes’.” (Soekarno, 1966)

Kisah ini disampaikan oleh Presiden Soekarno pada pidato hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1966 di Jakarta. Dalam pidato bertajuk “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah”, Soekarno mencoba untuk menyampaikan berbagai aspek tentang cita-cita agar Indonesia dikenal oleh berbagai bangsa di dunia.

Editor:
yohanwahyu
Bagikan