logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊMencari Solusi Permasalahan...
Iklan

Mencari Solusi Permasalahan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

Untuk meningkatkan capaian vaksinasi, pemerintah perlu menjamin stok dan distribusi vaksin, membenahi teknis vaksinasi, mencegah pungli vaksin, serta mengantisipasi meluasnya peredaran pemalsuan sertifikat vaksin.

Oleh
Yoesep Budianto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/onoGBChjQAm07qnMDwVVR-D1ok4=/1024x679/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2FIMG_2418_1628245745.jpg
KOMPAS/KRISTI UTAMI

Kepala SMP Negeri 7 Kota Tegal, Kota Tegal, Jawa Tengah, menunjukkan tempat observasi yang kosong, Jumat (6/8/2021). Sedianya sekolah tersebut mengadakan vaksinasi pada hari itu. Vaksinasi palajar di sekolah itu harus ditunda hingga tiga kali lantaran stok vaksin Sinovac yang diperuntukkan bagi pelajar di wilayah tersebut habis.

Proses vaksinasi di Indonesia terus berjalan dengan berbagai kendala. Hingga 13 Agustus 2021, dari target 208,3 juta jiwa secara nasional, vaksin kedua baru tercapai 13,14 persen. Ketimpangan stok dan distribusi menjadi kendala pelaksanaan vaksinasi. Di luar itu muncul masalah pungli dan sertifikat palsu. Dibutuhkan komitmen kuat dari pemerintah untuk melakukan perbaikan demi tercapainya target vaksinasi.

Selain melakukan penanganan penularan Covid-19 melalui pemeriksaan, pelacakan, dan perawatan (3T), Pemerintah Indonesia menempuh langkah vaksinasi untuk minimal 70 persen dari total populasi. Namun, suntikan vaksin di Indonesia belum menjangkau luas penduduknya. Data Kementerian Kesehatan per 13 Agustus 2021 menunjukkan, vaksinasi lengkap yang sudah dilakukan di Indonesia baru mencapai 12,55 persen.

Editor:
yogaprasetyo
Bagikan