logo Kompas.id
โ€บ
Risetโ€บAkar Koperasi dan Pelajaran...
Iklan

Akar Koperasi dan Pelajaran Dari Negara Lain

Kisah sukses koperasi di belahan dunia bisa menjadi pelecut bagi pelaku di Indonesia. Dengan tetap berpegang pada kebersamaan dan gotong royong, koperasi di Indonesia diyakini mampu perkuat demokrasi ekonomi.

Oleh
Rangga Eka Sakti
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wsWYGSAjAR1TIBT5I7SbdLLBYto=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F2019%2F07%2F3f%2F982%2F20190708ITAfjpg%2F20190708ITAfSILO.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Aktivitas layanan Koperasi Unit Desa Karya Mukti di Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Jambi. Dengan menegakkan prinsip keterbukaan dan kebersamaan, koperasi ini mengembangkan 18 unit usaha dengan nilai omset lebih dari Rp 100 miliar per tahun.

Ratusan tahun silam, koperasi hadir sebagai bentuk perlawanan rakyat terhadap kuasa pemilik modal. Semangat solidaritas yang mengakar ini terbukti membawa koperasi mampu berkembang menjadi aktor penting dalam perekonomian di berbagai negara maju. Demi membuat koperasi di dalam negeri โ€œnaik kelasโ€, pemerintah perlu mengambil pelajaran dari negara-negara tersebut.

Kisah tentang koperasi bisa kita temukan jauh hingga akhir abad ke-18. Saat itu, masyarakat Hull di Inggris membentuk komunitas bernama Hull Anti-Mill Society.

Editor:
yohanwahyu
Bagikan