logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊDi Balik Melonjaknya Harga...
Iklan

Di Balik Melonjaknya Harga Obat dan Oksigen

Di awal pandemi Covid-19, masker dan produk pencuci tangan jadi langka. Kini, giliran isi tabung oksigen medis dan obat yang harganya melonjak.

Oleh
Yohanes Mega Hendarto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lxMUvXKp_Rlk8nA2zfI2pB_n95Y=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F8e4f3d5a-a545-4f59-9096-85a3e2d88438_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Warga berburu aneka obat, suplemen dan alat medis di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (7/7/2021). Obat seperti vermectin, Favipiravir, Remdesivir hingga Oseltamivir telah habis sejak beberapa minggu lalu seiring dengan tingginya permintaan masyarakat di tengah ledakan kasus Covid-19.

Antrean warga yang hendak mengisi ulang tabung oksigen di kios pinggir jalan menjadi pemandangan lazim belakangan ini. Sebagaimana kelangkaan masker dan hand sanitizer yang pernah terjadi, persoalan antisipasi dan distribusi oksigen perlu diatasi agar tidak terjadi lagi.

Ketersediaan isi ulang tabung oksigen menjadi barang langka di tengah gelombang kedua  pandemi Covid-19 saat ini. Kelangkaan ini mendorong naiknya harga isi ulang maupun tabung oksigen yang dijual di pasaran. Kenaikan harga terjadi sejak dua minggu lalu, menyusul lonjakan sangat tinggi kasus Covid-19.

Editor:
totosuryaningtyas
Bagikan