logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊPenanggulangan Penyakit dan...
Iklan

Penanggulangan Penyakit dan Manifesto Politik Soekarno

Sejarah mencatat, Indonesia pernah mengalami wabah penyakit. Kondisi ini menjadi salah satu penghambat manifesto politik Presiden Soekarno yang ingin menciptakan kemakmuran berbasis kekuatan rakyat.

Oleh
Dedy Afrianto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fErJeeHa5XQVeSXkdvk3a_VYlYQ=/1024x651/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2FMOHAMMAD-HATTA-27-03.jpg
ARSIP HARIAN KOMPAS

Presiden Soekarno (tengah) dan Wakil Presiden Mohammad Hatta (kiri) membuka Pekan Olahraga Angkatan Perang di Stadion Ikada Jakarta, September 1952. Hadir di panggung kehormatan, Menteri Pertahanan Hamengku Buwono IX (kanan).

Pada awal periode kemerdekaan, Indonesia pernah mengalami situasi yang mirip dengan kondisi saat ini dalam penanggulangan penyakit. Kekurangan tempat tidur, akurasi data, penyakit tanpa gejala yang tidak terlacak, hingga kerja-kerja birokrasi yang tidak taktis menjadi hambatan yang dihadapi oleh Indonesia saat itu dalam menangani sejumlah penyakit. Kondisi ini juga menjadi salah satu penghambat manifesto politik Presiden Soekarno yang ingin menciptakan kemakmuran berbasis kekuatan rakyat.

Pandemi Covid-19 memberikan tantangan yang tak mudah bagi Indonesia. Hingga kini, sejumlah persoalan mendasar terkait penanggulangan pandemi masih mencuat. Perbedaan data antara pemerintah pusat dan provinsi ataupun antara pemerintah provinsi dan kabupaten adalah salah satunya. Tak jarang terjadi perbedaan data yang dipublikasikan antara lembaga pemerintah, baik data kasus positif harian maupun data kematian akibat Covid-19.

Editor:
yohanwahyu
Bagikan