logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊDekadensi Toleransi Beragama...
Iklan

Dekadensi Toleransi Beragama Indonesia di Mata Dunia

Toleransi di Indonesia masih tergolong rendah jika mengacu indeks toleransi dunia. Salah satu indikator yang menjadi pekerjaan rumah adalah bahwa toleransi juga menjadi ukuran pelaksanaan demokrasi di sebuah negara.

Oleh
Rangga Eka Sakti
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/diB2z2SPkdrqHyhKcuX1PcHLml8=/1024x636/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F6f3d8dda-fbb8-40a9-b450-9d208f017158_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Mural bertema keberagaman agama dan toleransi tergambar di dinding di kawasan Mekar Jaya, Depok, Jawa Barat, Selasa (1/6/2021).

Berdasarkan laporan Kementerian Agama, tingkat toleransi di Indonesia cenderung mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir. Setali tiga uang, berbagai lembaga internasional juga melihat tren yang serupa terjadi di Indonesia. Di mata dunia, kegagalan pemerintah menjamin kesetaraan antar-umat beragama dianggap menjadi ganjalan terbesar soal toleransi.

Untuk mengukur tingkat toleransi Indonesia, Kemenag mengeluarkan sebuah indeks bernama Kerukunan Umat Beragama (KUB). Menggunakan tiga indikator, yakni toleransi, kesetaraan, dan kerja sama, indikator ini digunakan sebagai acuan pemerintah untuk menilai seberapa toleran masyarakat dalam hal beragama.

Editor:
yohanwahyu
Bagikan