logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊKapal Selam Ujung Tombak...
Iklan

Kapal Selam Ujung Tombak Pertahanan Laut

Kapal selam kerap kali dianggap sebagai senjata pamungkas dalam perang di laut. Menengok multifungsinya yang ampuh, banyak negara memilih armada pertahanan ini.

Oleh
Albertus Krisna
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/17xXJmmnhysr8N0EnzKTvSaHqMw=/1024x652/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2FKAPAL-SELAM-A_1619074075.jpg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Kapal selam KRI Ardadedali-404 tiba dari Korea Selatan di pangkalan Komando Armada II di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (17/5/2018). KRI Ardadedali-404 merupakan kapal kedua setelah KRI Nagapasa-403 pesanan Pemerintah Republik Indonesia yang diproduksi Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan.

Tenggelam dan gugurnya 53 awak KRI Nanggala-402 membawa duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kapal selam seperti KRI Nanggala terbukti telah sangat berjasa menjaga kedaulatan negara pada masa-masa awal kemerdekaan.

Sebagai sebuah negara maritim, keberadaan kapal selam sebagai alutsista pertahanan laut telah menjadi keniscayaan. Hal itu ditandai ketika pada masa awal kemerdekaan, Indonesia memiliki kekuatan kapal selam yang massif pada masanya. Tak hanya kapal selam, kapal perang besar pun dimiliki hingga jumlah puluhan. Tak heran periode tahun 1959 hingga 1966 itu kekuatan Angkatan Laut Indonesia berada pada era kejayaan kapal selam dan sangat disegani di kawasan Asia Pasifik.

Editor:
totosuryaningtyas
Bagikan